Setelah mengetahui kenyataan yang sebenarnya, maka Yoon Sung pun bertekad untuk membalas dendam.
"Itulah cerita sebenarnya dari ayahmu, yang melindungiku dari tembakan  peluru"jelas Jin Pyo. Biarkan aku yang membalas dendam. Aku ingin  mengubah diriku.
Yoon Sung melatih dirinya agar tangkas dalam bertarung, dengan guru  privat yang mengajari dia keahlian. Sedang peluru yang membunuh ayahnya  kini melingkar di leher Yoon Sung sebagai kalung untuk mengingatkan dia  misi sebenarnya.
Sedang Shik Joong menjadi pengatur bisnis Jin Pyo yang terlarang, yang  menghasilkan banyak uang. Inilah yang menjadi modal Jin Pyo hidup  bersama Yoon Sung hidup di Amerika.
Jin  Pyo menghampiri Yoon Sung dan mengabarkan bahwa dia diterima di MIT  (Massachussetts Institute Technology). Yoon Sung tentunya gembira.
Mulai sekarang kau menggunakan identitas baru, ucap Jin Pyo dengan memberikan kartu identitas baru dan passport.
Kau  harus mengingat 3 hal, lupakan identitas lamamu, hidup dengan identitas  barumu, jangan percaya kepada siapapun, dan jangan pernah jatuh cinta.  Jin Pyo mengingatkan Yoon Sung.
Jika identitasmu terbuka, maka orang yang dekat denganmu akan dalam bahaya. Yoon Sung menatap Jin Pyo.
=7 tahun kemudian, Seoul, Korea Selatan=
Yoon  Sung berhenti di tengah kota, perkataan Jin Pyo terngiang dikepala Yoon  Sung. Jangan pernah jatuh cinta. Tak jauh dari Yoon Sung, Kim Na Na  sedang bekerja membagikan souvenir gratis bagi pejalan kaki. Keduanya  tentu tidak saling menyadari keberadaan masing-masing.
Yoon Sung pergi berlalu sedang Kim Na Na dihubungi oleh pihak rumah sakit.
Kim  Na Na diberitahu oleh dokter bahwa ayahnya kritis karena infeksi  paru-paru dan perawatan sudah tidak akan efektif lagi. Kim Na Na tentu  saja sedih dan memohon kepada dokter untuk menyelamatkan ayahnya.
“Aku akan membayar biaya rumah sakit dalam sebulan, aku mohon selamatkan  ayahku, aku tidak bisa membiarkan seperti ini” pinta Kim Na Na.
“Sudah 10 tahun ayahmu dalam keadaan koma, menyerahlah”ujar si dokter.
“Karena aku ayah seperti ini, aku tidak bisa menyerah, aku mohon selamatkan dia”ucap Kim Na Na menahan tanggis sambil memohon.
Rupanya  Kim Na Na harus berjuang untuk bertahan hidup, dia rela menjadi sales  produk minuman dan menawarkannya di tempat-tempat umum. Tiba-tiba Kim Na  Na menerima panggilan untuk menjadi supir pengganti, padahal saat itu  dia masih menggunakan pakaian seksi.
Yoon  Sung berada di sebuah klub malam, muncul seorang gadis yang ternyata  adalah teman kencan Yoon Sung. Mereka pun pergi menuju sebuah hotel,  tepat saat keluar Kim Na Na tengah sibuk merapikan bajunya yang tak  sempat digantinya. Kim Na Na sedang menelepon rumah sakit menanyakan  kondisi ayahnya.
Yoo Sung melihat Kim Na Na dengan pandangan tak percaya.
"Apa kau supir pengganti?"tanya Yoon Sung.
"Ah ya"jawab Kim Na Na dan sedikit tidak nyaman saat Yoon Sung menatap dirinya yang berpakaian seksi.
Mendadak Young Joo berlari menghampiri mereka bertiga yang hendak pergi.
"Nona Kim Mi Hee, bisa kita berbicara sebentar?"
"Yoon Sung heran siapa dia?"
Young Joo Pun ingin memperkenalkan dirinya namun sialnya dia lupa  membawa kartu identitasnya sebagai seorang jaksa. Mereka tentu saja  tidak percaya dengan cara berpakaian! Young Joo memaksa Mi Hee, Yoon  Sung pun hendak menghampiri Young Joo, namun tak disangka Kim Na Na  bergerak terlebih dahulu dan bruuk,… dibantingnya hingga jatuh ke tanah.  Yoon Sung terkejut.
"Teman wanita ini ada disampingnya! Apapun yang anda ingin katakan, seharusnya pertimbangkan dulu situasinya?"teriak Kim Na Na.
Young Joo kesakitan dan kesal karena tidak bisa menahan Mi Hee.  Sepertinya Kim Mi Hee berkaitan dengan kasus yang ditangani oleh Young  Joo.
Di  perjalanan Kim Na Na merasa jengah saat Mi Hee menggoda Yoon Sung.  Benar-banar tidak bisa menahan rupanya! Sedang Yoon Sung hanya berdiam  diri, menatap Kim Na Na.
"Bagaimana bisa tidak memperdulikan di mobil atau hotel, masa bodoh dimanapun?"gumam Kim Na Na kesal.
Rupanya dengan sengaja Yoon Sung beraksi dan seakan ingin membuat Kim Na  Na semakin kesal (atau cemburu?) yang jelas Kim Naa sudah semakin  jengah dan memberhentikan mobilnya.
"Apa? Apa ada masalah?" Yoon Sung kebingungan.
"Tolong, tahanlah selama 2 menit! Kita akan sampai dihotel dalam 2  menit"Kim Na Na menyemprot mereka. Mi Hee tidak terima. Akhirnya Kim Na  Na keluar mobil. Aku tidak bisa mengantar kalian lagi, aku berhenti!  Tanpa sadar telepon genggam Kim Na Na terjatuh dimobil Yoon Sung.
"Ya! Kemudikan"perintah Yoon Sung.
"Kita sebenarnya sudah sepakat 20.000 won untuk mengantar kalian, cukup berikan aku 10.000 won saja"ucap Kim Na Na.
Yoon Sung seakan tidak mempercayainya dan tertawa sinis. "Aku tidak akan berikan!"
Kim Na Na semakin tak sabar dan merebut langsung dompet Yoon Sung dan  whoaah terpana akan isi dompet Yoon Sung. Dan hanya mengambil 10.000 won  saja. Kim Na Na pergi yang sebelumnya sempat menendang mobil Yoon Sung.
Di halte, Kim Na Na menunggu bus namun panik saat disadari telepon genggamnya telah hilang.aaahh.
Sedangkan  Yoon Sung di hotel bersama Mi Hee. Yoon Sung dengan berpura-pura kesal  kepada Mi Hee dan menanyakan perihal sponsor Mi Hee.
“Polisi sudah mengurusnya, mereka (sponsor) memberikan aku banyak suap.  Orang dalam demikian juga. Para staff juga telah disuap”ujar Mi Hee yang  setengah mabuk.
Rupanya Yoon Sung telah memasang alat perekam di bawah meja.
“Apa kau lihat dia menerima uang?”tanya Yoon Sung. Namun sebelum Mi Hee  menjawab telepon hotel bordering, Kim Na Na berada di lobbi.
Petugas Hotel menyampaikan bahwa ada seorang gadis meminta yoon Sung  untuk menemuinya di tempat parkir karena telepon genggamnya telah  tertinggal di mobil Yoon Sung. Ah, aku tidak mengenal gadis itu, Yoon  Sung jelas kesal.
Kim Na Na merebut telepon dari petugas hotel.
"Telepon genggam ku tertinggal di mobilmu, aku minta kau mengambilnya  sebelum kau mulai apa yang kau lakukan"pinta Mi Hee. Yoon Sung menutup  telepon dengan kasar.
Kim  Na Na pergi ke mobil Yoon Sung berada saat panggilan pekerjaan  sampingan. Ahh..uangku,uangku, gumam Kim Na Na tak berdaya. Tiba-tiba,  sebuah panggilan dari rumah sakit.
“Aku rasa kau melihatnya menerima uang secara langsung bukan?”. Yoon Sung mencoba mengorek informasi lagi.
“Aku tidak melihatnya langsung, aku hanya mendengarnya saja”gumam Mi Hee lalu ambruk karena terlalu mabuknya.
“Berapa banyak?”
“Tentu saja milyaran”
“Berapa milyar?”
“Semuanya ditulis secara manual, yang pasti banyak yang menjaganya”
Yoon  Sung mengerti dan mencerna informasi dari Mi Hee yang akhirnya  tertidur, jadi ditulis manual berarti tentu saja ada berkas-berkas yang  disimpan. Tanpa disangka, alarm mobil Yoon Sung berbunyi keras.  Dilihatnya dari jendela kamar, Kim Na Na sedang menendatangi mobilnya.
Yoon Sung turun namun tak didapatinya Kim Na Na. Yoon Sung melihat telepon genggang Kim Na Na tertinggal.
Kim Na Na memohon kepada dokter untuk segara melakukan operasi kepada ayahnya.
"Aku akan mendapatkan uang untuk membayar biaya operasinya"bujuk Kim Na Na. Lagi-lagi dokter menyuruh Kim Na Na untuk menyerah.
"Apa hanya karena uang kau menyuruh aku untuk menyerah?Aku bilang aku  akan membayarnya, kumohon operasilah, selamatkan ayahku"tanggis Kim Na  Na pecah.
Lakukan  operasinya, tiba-tiba Yoon Sung muncul dan dia sudah membayar biaya  operasinya. Yoon Sung lalu memberikan telepon Kim Na Na lalu pergi. Kim  Na Na seakan tidak percaya.
Kim Na Na mengejar Yoon Sung dan menahannya saat akan mengendarai mobilnya.
Kim Na Na : "Kenapa kau menolong ku?"
Yoon Sung : "Aku tidak menolongmu, aku tidak ingin dipersalahkan karena aku seseorang mati".
Kim Na Na : "Terimakasih, aku akan mengembalikannya. Mana no. rekeningmu?"
Yoon Sung : "Tidak usah, uang segitu hanya seperti menguyah permen karet. Anggap saja aku menyumbang".
Kim Na Na : "Walau aku miskin, aku berterima kasih".
Yoon Sung pergi. Sedang Kim Na Na menunggu sepanjang malam di rumah sakit.
Keesokan harinya, Kim Na Na dikabarkan bahwa dia diterima bekerja di Blue House. Kim Na Na kegirangan.
Lantas Kim Na Na pun pergi ke Blue House dengan langkah bahagia  sekaligus bangga. Para pengawal Presiden di sambut oleh kepala Keamanan  Blue House dan diarahkan untuk pertama kalinya.
"Selamat datang di Cheong Wa Dae (Blue House), namun jangan dikira  kalian masuk disini bisa bersantai harus membawa ratusan semangat  bertarung sebaik mungkin"ucap Kepala Keamanan Blue House.
Lalu Yoon Sung memasuki ruangan di mana mereka para pengawal berada.
"Bagaimana bisa hari pertama bekerja seorang staff pengawal datang  terlambat?"lugas Kepala Kemanan. Yoon Sung kebingungan, sedang Kim Na Na  alangkah terkejutnya.
Aku  bukan petugas keamanan, bantah Yoon Sung dan berkata salah satu petugas  menyuruhnya ke situ. Lalu Go Ki Joon (Lee Kwang Soo-Running Man,  finnaly he’s coming! My uri Kwangsoo oppa ^^ ).
"Kau  di sini, ah di sini bukan tempat Jaringan Kendali Komunikasi Nasional  tapi di gedung sebelah"kata Ki Joon kepada Yoon Sung. Dan dia  memperkenalkan kepada yang lain bahwa Yoon Sung adalah spesialis  komunikasi dengan gelar PhD dari MIT! Kim Na Na tidak menyangkanya dan  menoleh kepada Yoon Sung lalu Yoon Sung pun mengenali Kim Na Na.
"Kau, 10.000 won?"teriak Yoon Sung.
"Kau menjadi pengawal blue House? Wah pantas saja kau sangat kuat".
Saat Kepala pengawal bertanya apa mereka saling mengenal, Kim Na Na  menjawab tidak namun Yoon Sung menjawab iya, secara bersamaan.
Semuanya heran. Yoon Sung tersenyum.
Yoon  Sung pun diperkenalkan kepada staff bagian kendali komunikasi Blue  House, diperkenalkan sebagai lulusan MIT, umur 28 tahun, Doktor jaringan  komunikasi, memiliki sosok yang superior. Para staff lain pun  terkagum-kagum.
Ki  Joon pun menghampiri Yoon Sung dan memperkenalkan dirinya. Dan Ki Joon  manawarkan snack jika dia lembur sampai tengah malam. Yoon Sung menolak  karena dia tidak berencana untuk lembur. Kepala bagian menyentak Ki Joon  dan menyuruhnya untuk mengurusi pekerjaannya sendiri. (Huuffh, Kwang  Soo selalu mendapat peran yang tidak enak terus, sabar ya oppa). Bahkan  rasa arogan Yoon Sung dimaafkan oleh Kepala bagian, saat dia memilih  bersantai dan menaruh kaki di meja! Karena dia lulusan MIT!
Sedangkan  Kim Na Na dan partnernya kaget karena sedianya mereka mengawal putri  presiden namun Putri Presiden membatalkan acara kampingnya. Mereka pun  dijelaskan bahwa Putri Presiden sungguh sulit bahkan sudah banyak  pengawalnya mengundurkan diri.
Na Na kecewa karena tidak mengawal presiden.
"Menjaga putri presiden sama pentingnya seperti menjaga beliau"ucap  kepala pengawal. Pertama, hanya bisa melihat, mendengar tanpa berkata  sepatah kata apapun. Na Na dan partnernya mengikuti ucapan Kepala  penjaga.
Kedua, aku adalah target peluru! Na Na terhenyak lalu terpaksa mengikuti.
Di  ruangan keamanan komunikasi, Yoon Sung sedang bersantai saat Na Na  memanggilnya keluar. Awalnya Yoon Sung enggan. Akhirnya Yoon Sung keluar  juga. Na Na tetap bersikeras untuk membayar kembali uang Yoon Sung.  Namun Yoon Sung juga bersikeras uang sebesar itu bukan masalah bagi Yoon  Sung, seperti membeli permen karet! Na Na menahan Yoon Sung.
Walaupun  aku tidak tahu permen karet apa yang harganya jutaan, tolong biarkan  aku untuk membayarmu. Yoon Sung berkata bagaimana bisa dia membayarnya  sedang di Blue House tidak diperbolehkan untuk bekerja sampingan. Kim Na  Na tentu saja tak mampu berkata apa.
Sepertinya  antar Kepala Pengawal dan Kepala Kemanan Komunikasi terjadi persaingan  sengit. Mereka menjalani latihan bersama antara staff pengawal dan staff  keamanan.
Pada kenyataannya, staff kemanan termasuk Yoon Sung benar-benar tidak berdaya saat di banting ke lantai oleh staff pengawal!
Barikan aku nomor rekeningmu, pinta Na Na setelah membanting Yoon Sung.  Yoon Sung tetap menolak. Na Na membantingnya lagi lalu memiting Yoon  Sung. Kali ini Yoon Sung kesakitan (apa pura-pura?).
"Bagiku,  ayahku paling berharga namun aku tidah bisa begitu saja  menerimanya"ucap Na Na. tanpa disadari Na Na posisi mereka sungguh  sangat dekat.
Sungguh sangat keras kepala, ucap Yoon Sung sambil menatap lekat Na Na. lalu Na Na memiting kaki Yoon Sung.
Baiklah, aku akan memberikannya, Yoon Sung kesakitan. Kepala Keamanan melongo stafnya dibuat tak berdaya.
Di  apartemennya, Yoon Sung yang sedang mandi termenung mengingat sosok Kim  Na Na. Saat dia menanggis demi ayahnya. Foto Na Na yang diterimanya 7  tahun yang lalu.
Keesokan hari, Yoon Sung meyodorkan kontrak kerja kepada Na Na.
"Apa ini?"tanya Na Na.
"Bukankah kau ingin mengembalikan uangmu kepadaku?", Yoon Sung  menawarkan kontrak sebagai supir bagi Yoon Sung, tentunya saat pekerjaan  sebagai pengawal selesai.
Aku tidak familiar dengan kota Seoul, jadi sekalian membantuku menjalani  tugas, jelas Yoon Sung yang menghitung Na Na harus menjadi supirya  selama 200 kali untuk mambayar biaya pengobatan ayahnya yang sudah  dibayar Yoon Sung.
Na Na tercengang saat mendengar 200 kali, namun disetujui juga oleh Na Na.
"Aku takut kalau itu tidak akan mudah"ujar Yoon Sung. Walaupun  demikian,aku tidak akan menyerah, Na Na memastikannya lalu menadatangani  kontrak tersebut.
Baik  Kim Na Na dan Yoon Sung dipanggil untuk menghadap Presiden Korea.  Mereka anggota baru dari pengawal dan pihak keamanan Blue House. Kepala  keamanan memperkenalkan Yoon Sung sebagai staff yang ahli dibidang  komunikasi dan informasi lulusan dari MIT.
Presiden  pun memuji karena walaupun lulusan dari Amerika, Yoon Sung lebih  memilih bekerja di Korea. Presiden bangkit dan menghampiri Yoon Sung  untuk berjabat tangan. Dan lebih mengejutkan bagi saya (penulis) karena  Presiden Korea adalah Eun Chang yang dulu merupakan pencetus di  bentuknya tim khusus dan pada akhirnya tidak punya kekuatan untuk  menolak di lenyapkannya tim khusus, termasuk ayah Yoon Sung!
Tentunya Yoon Sung tidak mengetahui salah satu 5 orang adalah Eun Chang,  karena saat ini Jin Pyo menyuruh Yoon Sung untuk mencari Lee Kyung  Hwan.
Tak  jauh dari tempat Presiden berdiri, duduk putri Presiden. Choi Da Ye,  dan demi melihat Yoon Sung yang sangat tampan, Da Ye mencoba menggodanya  dan mengedipkan mata kepada Yoon Sung, namun Yoon Sung hanya tertawa  geli. Da Ye jengkel.
Sementara itu kepala pengawal memperkenalkan Na Na dan partnernya sebagai pengawal Da Ye yang baru.
Aku sudah bilang, aku tidak butuh pengawal! Tolak Da Ye. Ibu Da Ye  menyuruhnya diam. Da Ye cemberut. Mendadak masuk seorang staff  kepresidenan dan memberitahu kepada Presiden bahwa tuan Lee Kyung Wan  datang ingin bertemu dengan Presiden.
Yoon Sung langsung bereaksi demi mendengar nama Lee Kyung Hwan  disebut-sebut. Presiden undur diri yang sebelumnya menjabat tangan Na  Na.
Ibu  Da Ye meminta Na Na dan partnernya untuk tidak memberikan surat  pengunduran diri secepatnya. Da Ye langung berdiri dan menghampiri Yoon  Sung.
"Jadi kau belajar di Amerika? Bahasa Inggrismu pasti bagus bukan?  Bahasaku benar-benar sangat buruk, maukah kau mengajariku?"goda Da Ye.
Yoon Sung langsung mengubah topik pembicaraan dan bertanya kepada Kepala  Keamanan tentang pekerjaannya. Da Ye kembali kesal. Yoon Sung berlalu  dari hadapan Da Ye.
Sepeninggal Yoon Sung, kini hanya ada Da Ye dan kedua pengawalnya, Kim  Na Na dan partnernya. Da Ye memperingatkan Na Na bahwa dia tidak butuh  pengawal dan bertingkah sangat arogan!
Yoon  Sung langsung menghubungi Jin Pyo yang berada di Amerika. Yoon Sung  mengatakan kini dia bekerja di Blue House dan merupakan salah satu pusat  kendali teknologi komunikasi yang tercanggih di dunia.
Yoon  Sung pun memberi informasi mengenai kegiatan Lee Kyung Hwan kepada Jin  Pyo. Lee Kyung Hwan yang demi menghadapi pemilu berikutnya, mengumpul  suara dengan kegiatan amal, terlebih mencari dukungan suara wanita.  Namun Lee Kyung Hwan dicurigai menerima suap demi meloloskan proyek  kontruksi yang saat ini sedang di selediki oleh pihak kejaksaan (Kim  Young Joo).
"Aku bahkan telah menyelidiki kekasih Lee Kyung Hwan, yang diduga juga menerima sejumlah uang"jelas Yoon Sung.
Jin Pyo merasa jengah dan menyuruh Yoon Sung untuk membunuhnya. Yoon Sung terhenyak akan perkataan Jin Pyo dan terdiam.
Jin Pyo : Kenapa kau tidak merespon?
Yoon Sung : Satu hal yang tidak aku mengerti, kau bilang aku harus  menyingkirkan 5 orang. Namun kenapa kau hanya memberi tahu aku Lee Kyung  Hwan saja?
Jin Pyo : Diantara mereka berlima Lee Kyung Hwanlah yang aku pahami.  Namun dengan menyingkirkan Lee Kyung Hwan maka yang lain akan muncul.
Yoon Sung : lantas kenapa kau mengirim aku ke Blue House?
Jin Pyo : Kau akan tahu nanti.
Jelas, siapa target Jin Pyo yang paling akhir. Sang Presiden! Arrgh,  membuat aku teringat akan drama saeguk yang ceritanya hampir mirip.  Sigh.
Sedangkan  di pihak Kejaksaan, Kim Young Joo mengintrogasi seseorang yang diduga  terkait dengan suap Lee Kyung Hwan. Namun orang tersebut membantahnya.  (aku akan membuatnya singkat saja ya). Orang tersebut menyanggahnya  dengan memberikan beberapa bukti transaksi yang sah bahwa semuanya bukan  suap untuk Lee Kyung Hwan untuk meloloskan proyek. Namun bagi Young Joo  tetap janggal.
Dan Young Joo pun meminta staff yang lain untuk menyiapakan surat penahanan. Staff lain begitu semangat.
Sedangkan, atasan Young Joo malah tidak senang.
"Siapa yang memberi ijin surat penahanan? Lee Kyung Hwan sekarang sangat  kuat"teriak atasan Young Joo emosi dan diapun meminta Young Joo untuk  memberikan bukti yang lebih kuat. Young Joo tidak terima karena dia  merasa para koruptorlah yang memakan uang sehingga banyak orang yang  menjadi gelandangan dan mengemis.
Yoon  Sung sedang mengendarai saat dia melihat siaran berita dari mobilnya  bahwa Jaksa Young Joo gagal menahan Lee Kyung Hwan karena kurangnya  bukti. Terlihat Young Joo memberikan tanggapan kepada wartawan.
"Aku harus mencari bukti untuk memberikan keadilan bagi siapapun"jelas Young Soung.
Yoon Sung pun teringat bahwa Young Joo merupakan pria yang ditemui di  klub malam! Pria yang memaksa untuk berbicara dengan Soo Hee. Tentunya  ingin mengorek informasi.
Yoon Sung tertawa sinis. Tentu saja, karena dengan mudahnya Yoon Sung  mampu mengorek semua informasi dari Soo Hee dengan keahliannya! LoL.
Yoon  Sung memutar arah mobilnya dan menuju ke kediaman Lee Kyung hwan. Dan  dilihatnya Young Joo pun sama-sama pergi menemui Lee Kyung hwan.
Dan  pastinya Yoon Sung masuk dengan menyusup! Yoon Sung menaiki tembok  dengan mudahnya. DanYoon Sung pun dengan mudah dapat menjinakan anjing  penjaga dengan peluit khusus.
Sebelum menyusup, Yoon Sung memasang bom kecil di pusat saluran listrik.  Lalu Yoon Sung pun menyusup ke dalam rumah dan mendengarkan pembicaraan  Young Joo dan Lee Kyung Hwan.
Lee Kyung Hwan meminta Young Joo untuk menghentikan penyelidikan kepada dirinya, mengingat dia teman baik ayahnya.
Selama pembicaraan sengit antara Young Joo dan Lee Kyung Hwan, Yoon Sung  menyelipkan semacam kartu di telepon genggam milik Lee Kyung Hwan.
Rupanya  Young Joo juga merupakan anak dari salah satu politisi yang disegani di  Korea (Apa salah satu dari 5 orang yang diincar Jin Pyo?). Yoon Sung  kaget kaget karena tiba-tiba bunyi telepon terdengar dan Lee Kyung hwan  sempat melihat adanya penyusup.
Yoon Sung buru-buru pergi yang sebelumnya meledakan alat yang  menyebabkan putusnya aliran listrik. Yoon Sung kabur dengan sukses.
Kim Na Na di apartemennya, bersiap untuk beristirahat. Na Na melihat foto ayahnya.
"Ayah, aku juga ingin menjadi pengawal Presiden seperti dirimu, pasti  nanti akan terwujud bukan?" Na Na kian optimis akan jalan yang  ditempuhnya.
Sedang Yoon Sung kembali ke rumahnya. Sungguh seperti rumah layaknya  agen James Bond! Yoon Sung pun membuka buku catatan milik Lee Kyung  Hwaan yang sepertinya berisi alur uang suap yang mengalir untuk siapa  saja dan dari mana saja. Salah satunya, dari Lembaga Kesehateraan,  SunShine Welfare. Mudah sekali Yoon Sung mencuri barang bukti.  Seandainya semua jaksa mampu bertindak seperti Yoon Sung, koruptor akan  cepat dibasmi? Haha
Di  sekolah, Na Na mengawal putri Presiden, Choi Da Ye. Dan terlihat Da Ye  mengambil duduk yang jaraknya jauh dari teman-temannya yang lain.
Usai pelajaran, seorang pelajar pria mendekatinya, Na Na reflek menahan  dengan memitingnya. "Apa! Kau pikir siapa dirimu?"bentak Na Na. Rupanya  dia hanya ingin memberikan buku catatan. Da Ye tentu saja benar-benar  kesal.
"Kenapa kau ini? Ayahku yang Presiden, bukan aku!"teriak Da Ye emosi.
Sebelum pulang, Da Ye memberikan pakaian untuk Na Na dan temannya. Sebuah pakaian yang seksi. Keduanya kebingungan.
"Aku akan pergi ke klub malam, dan kalian tidak bisa berpakaian seperti  ini"jelas Da Ye yang kegirangan karena akan pergi ke klub malam. –Apa  tidak tercoreng nama seorang Presiden ketika anaknya suka dugem?  Ckckckc-
Di  klub malam, Da Ye jelas menikmatinya. Sedang Na Na dan partnernya  pandangannya tetap kepada Da Ye yang asik menari. Na Na jelas tidak  nyaman, namun beda dengan partnernya. Na Na memutuskan untuk ke kamar  mandi, dan meminta jangan melepaskan pandangan dari Putri presiden.  Partner Na Na mengiyakan. Namun, saat partner Na Na mengambil minum, hal  ini dijadikan kesempatan bagi Da ye untuk melarikan diri.
Yoon  Sung ternyata juga berada di klub yang sama dengan Na Na. Namun Yoon  Sung bersama dengan wanita slingkuhan Lee Kyung Hwan. Beralasan dia  sudah bosan, Yoon Sung memutuskan wanita tersebut secara sepihak. Wanita  itu tidak terima.
"Wah, Da Ye memang popular, bagaimana bisa dia mendandaniku seperti ini"guman Na Na mematut diri di kaca.
Saat  dirinya berbalik, Yoon Sung berjalan ke arah dirinya. Benar-benar  sebuah kebetulan. Na Na terkejut dengan kehadiran Yoon Sung, namun  sebaliknya bagi Yoon Sung.
"Ya! Kenapa baru datang? Aku sudah menunggumu dari tadi!"ucap Yoon Sung  tiba-tiba. Na Na jelas binggung, apalagi wanita yang bersama Yoon Sung  yang tidak terima dirinya diputuskan.
Belum  sadar Na Na dari rasa kebingungan, Yoon Jung langsung memegang kepala  Na Na dan menciumnya. Na Na terbelalak. Ciuman yang lumayan lama.
Kau benar-benar bre****k! lalu wanita itu menampar Yoon Sung. "Kau sudah  tahu, aku tidak menyukaimu lagi"ucap Yoon Sung. Wanita itu pergi dengan  kemarahan yang meluap.
Yoon  Sung berbalik menatap Na Na yang sepertinya masih syok atas ciuman yang  didapatnya. "Na Na-sshi, hah dia benar-benar kehilangan kesadaran"ucap  Yoon Sung yang lalu mengeluarkan dompetnya dan menyelipkan cek untuk Na  Na.
Ini untuk agen ciumannya, goodbye, Yoon Sung pergi meninggalkan Na Na.  namun Na Na yang tidak terima lalu membanting Yoon Sung kelantai.
"Sakit  bukan, kau pikir dengan tubuh tinggi seperti tembok tidak bisa merasakn  sakit? Ini biaya pengobatan" Na Na langsung menyodorkan kembali cek  Yoon Sung.
Na Na dihubungi oleh partnernya dan namanya Shin Eun Ah. Apa?! Dia  hilang? Dia tidak pernah bersamaku, baik aku mengerti, aku akan  mencarinya. Na Na panik saat mengetahui putri Presiden melarikan diri.  Na Na langsung pergi meninggalkan Yoon Sung yang tersenyum melihat aksi  Na Na.
Na Na dan Eun Ah tentu saja panik. Dan mencari sekeliling. Na Na berlari  keluar gedung dan tiba-tiba Young Joo menabrak dirinya. Na Na langsung  menganali Young Joo yang pernah dibantingnya saat pertama kali bertemu.
"Ah,  aku Jaksa penuntut dari Departemen Khusus, Kim Young Joo, aku bukan  orang cabul"jelas Young Joo sambil memperlihatkan kartu identitasnya.
"Benarkah? Akhir-akhir ini banyak penipu"balas Na Na yang serta merta tidak percaya.
Young Joo giliran bertanya apa pekerjaan Na Na melihat pakaian Na Na yang seksi, namun Na Na tidak bisa mengungkapkan.
"Aku dalam tugas resmi Negara, jadi aku tidak bisa mengatakannya"jelas Na Na lalu lanjut mencari Da Ye.
"Apa kau polisi?" Young Joo mengejar Na Na. Na Na tidak mengindahkan Young Joo dan memanggil nama Da Ye.
Da  Ye, jangan bilang dia adalah putri presiden, benar? Lantas Young Joo  menunjukan tempat persembunyian Da Ye. Na Na pun lekas ketempat yang  disebut Young Joo.
Na Na : Bagaimana, kau berniat untuk pergi?
Da Ye : Pergi? Aku hanya merasa sakit kepala makanya aku keluar, ayo kembali ke dalam.
Da Ye pun kembali ke dalam dan di temani oleh teman Na Na.
"Ah,terimakasih, jika bukan karena kau aku akan sedikit dalam  masalah"ucap Na Na kepada Young Joo. Na Na tersenyum manis kepada Young  Joo.
Keesokan  harinya, Na Na dan Eun Ah harus menerima kemarahan kepala Pengawal  karena mereka dianggap teledor sampai bisa kehilangan Putri Presiden.
"Kalian sudah aku beritahu sebelumnya bagaimana karakter dia yang beda!"  Kepala Pengawal menegur keras Na Na dan Eun Ah karena dianggap lalai  sehingga Putri Presiden dapat lolos dari pengawalan mereka. Na Na dan  Eun Ah awalnya bersikeras bahwa Da Ye lah yang membuat ulah.
Mendadak terdengar bunyi nada pesan pada telepon Na Na.
Yoon  Sung duduk diluar gedung Blue House sambil mengamati gambar-gambar Lee  Kyung Hwan yang sedang melakukan acara amal. Yoon Sung pun dikejutkan  dengan kemunculan Na Na yang menyodorkan minuman untuk Yoon Sung yang  buru-buru menutup Ipadnya.
Yoon Sung pun mengeluh kepada Na Na yang memberinya kopi dingin. Kau  pikir berapa jarak antara gedung dan tempat ini? Na Na kesal dan  menyodorkan sebuah buku catatan dan stempel. 200 kali menjadi supir  pengganti bagi Yoon Sung agar dapat melunasi biaya pengobatan ayah Na Na  yang di bayar Yoon Sung.
"Kalau kau memang membutuhkan uang, kenapa kau tidak menerima cek yang aku berikan semalam?"tanya Yoon Sung sambil tersenyum.
"Aku katakan kepadamu! Tidak semua bisa diselesaikan dengan uang!  Masalah ciuman, kau tidak bisa begitu itu (cek) untuk meminta  maaf!"teriak Na Na emosi.
Ciuman? Yoon Sung akhirnya sadar kemana arah pembicaraan Na Na.
"Itu hanya sebuah ciuman, yang seperti ucapan salam saja"ujar Yoon Sung.
Kau menggunakan diriku! Na Na kembali tidak terima. Kau membuat aku  jatuh ke lantai, Yoon Sung tak mau kalah, "memang apa masalahnya?"
"Apakah itu ciuman pertamamu?"tanya Yoon Sung. Na Na mendelik dan salah tinggah. Yoon Sung semakin tidak percaya, lalu tertawa.
Na Na akhirnya menyetempel sendiri buku catatannya dan pergi.
Na  Na mengajari Yoon Sung bela diri dan bagaimana untuk membanting lawan  ke tanah. Yoon Sung hanya cengar-cengir setelah mengetahui tentang  ciuman pertama Na Na. Dan Na Na pun mencoba jurus membanting Yoon Sung,  namun ditahannya oleh Yoon Sung dan malah menahan tawa. Na Na kesal dan  membanting Yoon Sung keras, lalu memitingnya. Yoon Sung kesakitan.
"Katakan padaku, itu ciuman pertamamu bukan?"goda Yoon Sung.
"Apa yang kau katakan?" Na Na semakin kesal dan berdiri siap membanting  Yoon Sung lagi. Namun kali ini Yoon Sung tidak ingin kalah dengan Na Na  begitu mudah, dengan menyenggol kakinya Na Na dan Yoon Sung jatuh  bersamaan.
Na  Na kesakitan karena kakinya terkilir. Sontak kepala keamanan sangat  senang karena Yoon Sung mampu mengalahkan staff pengawal. Yoon Sung  membantahnya dan beralasan bahwa Na Na jatuh sendiri.
Lalu Yoon Sung didatangi oleh Young Joo.
Young Joo : Di mana wanita itu? Bagaimana menghubunginya?
Yoon Sung : Kenapa kau malah mencariku?
Young Joo : Menurut beberapa informasi, ini berkaitan denganmu.
Yoon Joo : Lagi pula aku dan dia tidak akan bertemu lagi.
Na Na sengaja mendengarkan pembicaraan mereka. Dan mengira Yoon Sung  benar-benar tidak beruntung dengan mengencani wanita tersebut.
"Apakah  mungkin kau menyukai wanita itu? Wah seleramu bagus juga, Kim Young  Joo"ucap Young Joo sambil tertawa. Jelas Young Joo kesal dengan sikap  Yoon Sung.
"Aku hanya menyelidiki wanita itu berkaitan dengan kasus Lee Kyung Hwan, apa kau tidak tahu apa-apa?"tanya Young Joo.
"Tidak  tahu!"Yoon Sung cuek. Semoga sukses, Yoon Sung lantas pergi begitu  saja. Young Joo lantas melihat Na Na yang berjalan terpincang-pincang  dan menghampirinya.
"Aku mau pergi ke ahli akupuntur"ucap Na Na saat ditanya mau kemana.
"Tunggulah disini, aku akan mengambil mobil dan mengantarmu"ucap Young  Joo berlari. Namun mereka berdua berhenti saat Yoon Sung datang dengan  mobilnya.
"Masuklah"pinta Yoon Sung.
"Tidak mau!"tolak Na Na.
"Jika kau tidak masuk, aku yang akan terkena masalah"balas Yoon Sung. Young Joo menimpali bahwa dia yang akan mengantarnya.
Aku yang menyebabkan kaki dia terluka, Yoon Sung tetap memaksa. Na Na  akhirnya masuk ke mobil Yoon Sung. Young Joo terlihat kesal. Aroma  persaingan mulai terlihat.
Yoon  Sung mengantar Na Na ke sebuah rumah sakit. Lantas dilihatnya dua orang  anak yang dikenal Na Na. "Ya! Jika kau memakan roti, maka alergimu akan  kambuh!"teriak Na Na kepada salah satu gadis kecil tersebut yang  berlari. Pergi ke SunShine Walfare untuk meminta makanan!
Yoon Sung teringat dengan yayasan yang didirikan oleh Lee Kyung Hwan,  Sunshine Walfare. Sebuah yayasan yang diperuntukkan untuk memberi  makanan yang tidak mampu, dan dananya dari pemerintah tentunya! Aha!
Na Na heran kenapa bisa anak-anak itu hanya makan roti?
"Apa kau kenal mereka?"tanya Yoon Sung.
"Ah, dia tinggal didepan apartement kami"jawab Na Na. Namun Na Na  berteriak karena melihat kedua anak tersebut dipinggir jalan, sedang  memakan roti, Na Na pun meminta berhenti.
"Ya!  Sudah dibilang kalian jangan memakan roti! Kenapa memakannya  lagi?"teriak Na Na. Sontak keduanya berlari karena kaget melihat Na Na.  Yoon Sung pun diminta mengejar mereka.
Mereka hendak menyeberang dan tiba-tiba berhenti sebuah mobil mewah.  Keduanya terjatuh namun tidak terluka. Lee Kyung Hwan membuka kaca  mobil, namun cuek lalu menyuruh supirnya melanjutkan perjalanan. Yoon  Sung menyaksikan semua.
Kedua anak tersebut berlari dan menanggis karena rotinya terlindas. Yoon  Sung melihat Lee Kyung Hwan yang mengantar anaknya ke sekolah. Yoon  Sung merasa marah.
Yoon  Sung akhirnya sampai ke rumah Kim Na Na. Kim Na Na langsung turun dari  mobilnya Lee Yoon Sung sambil mengucapkan terimakasih dan langsung masuk  ke rumahnya. Tetapi ternyata kakinya masih sakit dan dengan tertatih  masuk sambil menaiki tangga.
Melihat Kim Na Na yang kesakitan Yoon Sung langsung turun dari mobilnya  dam membopong Kim Na Na masuk ke rumahnya yang berada ditingkat paling  atas. Kim Na Na berusaha menolak dan menyuruh untuk menurunkannya tapi  Yoon Sung terus berjalan menaiki tangga tanpa berbicara.
Sampai  di rumah Kim Na Na, Yoon Sung melihat ke tembok yang penuh coretan yang  merupakan tinggi Kim Na Na yang diukur ketika Kim Na Na usia 7 tahun  sampai 17 tahun yang biasanya diukur oleh ayah Kim Na Na.
Yoon  Sung lalu meminta Kim Na Na untuk membuatkannya bubur tetapi tidak ada  dan akhirnya Yoon Sung membuka lemari dapur Kim Na Na dan menemukan  ramen disana kemudian memasak lalu makan bersama.
Sambil makan, Yoon Sung memperhatikan barang-barang yang ada di kamar  Kim Na Na dan bertanya kenapa semua barang yang ada dikamar Kim Na Na  ditempel stiker merah dan Kim Na Na menjelaskan kalau ayahnya berada  dirumah sakit selama 10 tahun dan karena membutuhkan biaya yang banyak  dan belum berhasil melunasi hutang maka stiker itu ditempelkan dari bank  karena akan disita.
Yoon Sung terdiam dan memandang Na Na yang sedang makan tapi ketika Na  Na memandang Yoon Sung, Yoon Sung salah tingkah dan melanjutkan makannya  juga.
Tiba-tiba  seseorang mengetuk pintu sambil berteriak. Ternyata yang mengetuk pintu  adalah anak kecil yang dilihat dijalan. Anak kecil itu mengatakan kalau  kakaknya bersikap aneh dan sulit bernafas. Na Na sangat terkejut dan  akhirnya membawa anak itu ke rumah sakit.
Na  Na menjelaskan pada dokter kalau Mi Jin alergi terhadap tepung. Dokter  mengatakan ada kemungkinan alerginya mengakibatkan shock. Tekanan darah  70/40,denyut nadi 41 dan hanya menyerap oksigen 70%. Na Na lalu  mengatakan menyerahkan semua ke dokter dan dokter menyuruh semua keluar  dan menunggu. Yoon Sung yang juga disana hanya diam.
Yonn  Sung dan Do Jin tertidur dipangkuan Yoon Sung. Ketika bangun Yoon Sung  mengomel dan mengatakan kepada Na Na untuk duluan pergi karena Yoon Sung  sama sekali tidak tahu siapa anak-anak itu. Tapi Na Na dengan marah  berkata bahwa Na Na tidak akan meminta tolong Yoon Sung kalau saja  kakinya tidak cedera. Yoon Sung hanya bisa menghela nafas.
Akhirnya  kedua anak itu bias pulang dan Na Na mengantar sampai ke rumah kedua  anak itu. Ketika masuk, Na Na melihat ruangan begitu berantakan dan  menyuruh Mi Jin untuk membersihkannya ketika ayah Mi Jin pulang  terlambat dan memasak makanan untuk dimakan bersama adiknya.
Mi Jin menjawab bahwa Na Na tidak tahu apa yang sebenarnya telah  terjadi. Gas dan air ternyata sudah distop dan ayah mereka meninggalkan  mereka sepuluh hari yang lalu. Na Na sangat terkejut mendengarnya.
Na Na juga menyuruh untuk pergi ke panti asuhan untuk makan tetapi  dengan menangis Min Ji mengatakan bahwa mereka takut teman-teman mereka  akan tahu dan akan mengolok-olok dan mengatai mereka pengemis. Bahkan  orang-orang menganggap memperlakukan mereka seperti pengemis dan mereka  lebih memilih kelaparan daripada dikasihani dan dibilang pengemis.
Na Na dan Yoon Sun hanya bisa diam dan sedih mendengar kata-kata Min Ji.  Lalu Yoon Sung menyuruh mereka untuk tidur dan mengatakan kepada Na Na  bagaimana bisa Na Na membuat seorang anak kecil yang sakit menangis. Na  Na hanya bisa memandang Min Ji dan menangis juga.
Yoon  sung dan Na Na akhrirnya mendatangi tempat yayasan SunShine Walfare  (LSM kali yak lo di indo). Yoon Sung mengeluh karena Na Na selalu  memerintahkan mengantar kemana saja dan tempat yang didatangi tidak ada  wanita cantiknya.
Na Na langsung menghadap staf yang ada disana dan melaporkan bahwa  anak-anak tidak perlu membuat aplikasi dan anak-anak tidak bisa  ditempatkan dalam daftar tunggu sehingga saat ini mereka sedang  kelaparan. Lalu staff itu mengatakan bahwa staff yang bertanggung jawab  saat ini tidak ada dan akhirnya mencari datanya di berkas.
Setelah  dilihat ternyata nama kedua bersaudara Song ada didalam daftar penerima  bantuan dan berasal dari rumanh singgah Sunshine. Yoon Sung terkejut  mendengar nama Rumah Singgah Sunshine. Dan karena sudah diregistrasi  maka sudah ditandai dan menyuruh Na Na untuk mengecek lagi sambil  menunjukkan bahwa setiap bulan uang ditransfer sebesar 11 juta.
Staff itu memanggil Shim Jye Dong dan mengatakan bahwa dari informasi  yang dilihat mereka sudah mendapatkan uang untuk membeli makanan (hello  itu kan yang korupsi juga) dan menanyakan mengapa Song bersaudara masih  kelaparan juga. Shim Jye Dong mengatakan tidak mungkin malah menuduh  anak-anak itu menghabiskan uang yang diberikan ke sesuatu tempat dan  oleh karena itu mengatakan kalau mereka kelaparan.
Tetapi Na Na lalu menyangkal kata-kata Shim Jye Dong dan mengatakan  kalau Song bersaudara tidak mau diperlakukan seperti pengemis karena itu  Song bersaudara menolak mengambilnya. Shim Jye Dong mengatakan kalau  Song bersaudara pasti bohong karena anak-anak itu pasti menghabiskan  uangnya untuk menyewa komputer.
Tiba tiba Yoon Sung mengatakan kepada Shin Jye Dong jika seandainya Shim  Jye Dong jadi anak-anak itu apakah akan memilih kelaparan atau bermain  game. Shim Jye Dong marah dan dan mengatakan apa yang dilakukan Yoon  Sung. Yoon Sung mengatakan bahwa Yoon Sung benci melihat anak-anak  kelaparan. Orang-orang pun sudah membayar pajak begitu banyak tapi  ternyata anak-anak masih tetap kelaparan.
Shim Jye dong terbata-bata dan mengatakan apakah Yoon Sung menuduhnya  mengantongi uang tersebut. Tapi Yoon Sung mengatakan tidak tahu siapa  yang bohong tapi ini semua sangatlah aneh. Shim Jye Dong marah tap Na Na  lalu memotong dan meminta untuk mengoreksi kembali dan memberikan  informasi. Na Na kemudian mengajak Yoon Sung pergi.
Ketika  berjalan di lorong, Yoon Sung melihat suasana diluar dan memperhatikan  berapa banyak cctv yang dipasang dan melihat Shim Jye Dong menghancurkan  selembar kertas.
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar