BLING

Glitter Text Generator at TextSpace.net

Minggu, 15 April 2012

~Sinopsis Flower Boy Ramyun Shop Episode 7~

~Sinopsis Flower Boy Ramyun Shop Episode 7~

Bagaimana dengan sinopsis episode 6? Pasti menarik, kan? Tentu saja, karena setiap episode-episode dari Flower Boy Ramyun Shop menawarkan sesuatu yang lucu, romantis dan lainnya. Hal itu juga masih berlanjut pada episode yang akan dibahas kali ini. Untuk lebih lanjutnya, yuk kita simak synopsis di bawah ini karena di episode kali ini tentu akan bertambah lucu dan romantis. Terutama senyum dan kedipan mata Jung Il Woo yang menggoda. Selamat membaca!
Sedikit mengulik ke belakang, setelah Kang Hyuk mengumumkan bahwa Chi Soo, Ba Wool dan Hyun Woo akan menjadi pegawai part time di kedai miliknya, tiba-tiba Eun Bi datang dan terkejut melihat Chi Soo. Eun Bi yang kesal langsung berpendapat negatif tentang kedatangan Chi Soo, mengambil panci dan menyuruh Chi Soo untuk memukul dirinya agar impas. Chi Soo yang kesal dengan sikap Eun Bi memutuskan untuk meninggalkan kedai. Tapi langkah itu terhenti ketika dia menerima untuk bekerja di kedai itu karena Eun Bi juga akan bekerja di sana.
Awal episode 7 dibuka dengan Eun Bi mengejar Chi Soo dan bertanya mengapa dia menerima pekerjaan itu. Tapi Chi Soo pura-pura tidak mengerti apa yang ditanyakan Eun Bi. Eun Bi terus bertanya, dan akhirnya Chi Soo mengatakan alasan (bukan alasan sebenarnya) dia menerima pekerjan ini karena mencari pengalaman. Eun Bi tetap tidak bisa menerima alasan itu. Lalu Chi Soo mengeluarkan kontrak untuk menegaskan bahwa tidak ada yang melarangnya bekerja karena ini keputusan Kang Hyuk sebagai pemilik kedai. Setelah itu Chi Soo pergi meninggalkan Eun Bi yang kesal. Meratapi betapa sial hidupnya dan berteriak.
Keesokan paginya para pegawai baru membantu untuk merenovasi kedai ramen. Tapi bukannya membantu, mereka justru membuat pekerjaan semakin lama. Bagaimana tidak jika Ba Wool justru merusak pagar kayu, Hyun Woo yang mengecat tembok dengan kuas kecil, dan si pemilik kedai Kang Hyuk yang tertidur. Lalu di mana Chi Soo? Tenang saja, dia datang ke kedai dan kedatangannya membuat terpesona karena pakaiannya yang super cool. Tidak tampak niatan untuk membantu merenovasi kedai. Hal yang dilakukannya pun hanya duduk sambil meminum segelas kopi.
Sampai akhirnya renovasi selesai dan kedai itu diberi nama Flower Boy Ramyun Shop. Jadi nggak sabar pengen makan ramen di sana dengan bonus wajah ganteng pegawainya.
Saat berbelanja di supermarket, Eun Bi bertanya pada Kang Hyuk kenapa harus memilih Chi Soo sebagai pegawai. Tapi Kang Hyuk mengabaikan pertanyaan Eun Bi. Eun Bi terus mengoceh sampai akhirnya Kang Hyuk menyuapinya makanan dan Eun Bi diam. Lalu Ba Wool datang dan merengek pada Kang Hyuk kalau dia tidak bisa tidur satu kamar dengan Hyun Woo karena dia menganggap Hyun Woo terlalu gemulai. Melihat Ba Wool merengek pada Kang Hyuk, Eun Bi juga ikut-ikutan dengan permintaan untuk memecat Chi Soo. Di lain adegan (setelah di supermarket), Anda bisa berpendapat di sini apakah Hyun Woo terlalu gemulai dan setuju pada Ba Wool atau tidak. Tapi menurut saya Hyun Woo tidak terlalu gemulai :P
Di rumah, Chi Soo sedang asyik bermain game di komputer tablet saat ayahnya sedang berbicara padanya.
“Magang? Bagaimana kamu biaa melakukan ini?”tanya ayah Chi Soo.
“Ke depannya untuk mengambil alih perusahaan. Jika di MBA, aku tidak akan bisa.”jawab Chi Soo.
“Cha Chi Soo, apakah ini berhubungan dengan guru itu?”tanya ayahnya curiga. Chi Soo tidak menanggapi. “Beberapa waktu lalu kamu ke gunung apa juga karenanya? Mengapa kamu bisa…? Selalu ingin untuk dia menyukai ini. Kenapa kamu masih berhubungan dengannya setelah sesak dadamu sembuh?”
“Ahh… dadaku memang baik-baik saja. Tapi sekarang aku punya masalah dengan mataku.”jawab Chi Soo. Maksudnya adalah karena dia sering berhalusinasi tentang Eun Bi. “Masalah mata?”tanya ayahnya lagi.
“Jangan bertanya,”jawab Chi Soo seraya meninggalkan ayahnya. Lalu ayahnya bertanya pada asisten tentang Chi Soo. Tapi si asisten justru menjelaskan pembangunan proyek dan bla bla bla. Adegan ini lumayan lucu :D
Di kamar, Chi Soo melanjutkan bermain game dan tiba-tiba wajah Eun Bi muncul. Lalu dia teringat tentang kejadian Eun Bi yang meminta Chi Soo untuk memukul Eun Bi dengan panci agar impas. Mengingat kejadian itu membuat Chi Soo sedih sambil memegangi komputer tabletnya (wajah sedih Chi Soo bikin nggak tega lihatnya). Di saat itu pula dia mengakui bahwa menyukai Eun Bi.
Pagi yang cerah menyambut pembukaan Flower Boy Ramyun Shop di mana semua pegawai telah berada di kedai dengan seragam. Tentu saja tidak dengan Chi Soo. Dia datang agak siang dari yang lain dengan menggunakan setelan jas dan kaca mata hitam yang super cool. Lalu dia mengambil sebuah gunting tak jauh darinya dan menggunting pita. Setelah itu Kang Hyuk sebagai pemilik kedai secara resmi membuka Flower Boy Ramyun Shop.
Setelah pembukaan kedai yang ternyata antusias pengunjung tinggi, Eun Bi memutuskan untuk makan bersama dengan Dong Joo berserta tunangannya, pengacara Seo, di kedai kaki lima. Lalu Dong Joo dan tunangannya sama-sama membayangkan adegan balas dendam antara Eun Bi dengan Chi Soo. Versi pertama skenario drama Korea, satunya lagi versi Hyun Bin. Keduanya diperankan oleh pengacar Seo dan Dong Joo.
Versi pengacara Seo :
Chi Soo tiba-tiba menghampiri Eun Bi di ruang penyimpanan. “Hari ini cerah,”kata Chi Soo sambil mengedipkan mata (tentu saja sangat konyol).
“Apa, Chi Soo?”tanya Eun Bi. “Masih belum cepat memaksaku untuk pergi,”
“Yang Eun Bi, kamu yang sebenarnya membawaku datang ke sini,”kata Chi Soo dan berpikir sejenak. “Baik, berapa banyak uang yang harus kuberikan untuk membuatmu jadi guru lagi?”
Akhir dari versi ini terjadi karena tiba-tiba sang sutradara memotong adegan. Dianggap terlalu dramatis (seperti drama Korea).
Lanjut ke versi Dong Joo :
Chi Soo yang berpakaian seperti Hyun Bin menghalangi jalan Eun Bi. “Hari ini cerah,”kata Chi Soo sambil mengedipkan mata (lagi-lagi sangat konyol).
“Chi Soo, apa yang kamu lakukan di sini?”tanya Eun Bi heran dengan pakaiannya. “Kamu pasti dari klub lalu meyelesaikan kompetisi oleh raga. “
Akhir versi ini ditutup dengan lagu soundtrack salah satu drama Korea sambil Chi Soo mengelus wajah Eun Bi lalu mengacak-acaknya. Backsound-nya itu yang bikin ngakak =D
Keesokkan paginya Chi Soo menghampiri Eun Bi di ruang penyimpanan dan menghalangi jalannya. “Apa yang kamu pikirkan, huh?”tanya Eun Bi kesal.
“Aku hanya ingin melihatmu,”jawab Chi Soo jujur. “Melihatmu yang sebenarnya seperti apa,”lanjutnya sambil tersenyum manis.
“Apa? Apa kamu sedang mencari target utama? Lalu berkonsentrasi untuk melawanku, huh? Atau ingin menggunakan kantong ini untuk menutupi hidupku. Ayo, kita buat ini semakin kacau,”
Chi Soo kesal mendengar ucapan Eun Bi. Padahal dia benar-benar ingin melihat Eun Bi yang sebenarnya. “Kamu benar-benar ingin seperti ini?”
“Ahh, sebenarnya aku yang berpikir salah. Bagaimana kalau tidak, huh?”
“Imaginasimu berlebihan. Tentu saja tidak kedua-duannya. Yang harus dilakukan adalah menyiksamu seperti acar lobak kuning ini. Atau bahkan membuatmu memanggilku oppa lagi,”kata Chi Soo kesal sambil menggigit acar lobaknya dengan cepat dan mata tajamnya menatap Eun Bi.
Kedai ramen hari ini sangat ramai penuh pengunjung, termasuk teman-teman Chi Soo yang datang. Mereka mencari keberadaan Chi Soo dan melihatnya di pojokan sambil membagikan acar lobak. Kemudian ada salah satu pelanggan gemuk yang meminta acar lobak dengan paksa hingga menjatuhkan beberapa acar dan mengenai Chi Soo. Sontak saja hal itu mengagetkannya dan teman-temannya. Lalu Chi Soo keluar dari kedai, merenung atas apa yang menimpanya dengan acar lobak kuning (sumpah backsound adegan ini lucu dan bikin ngakak!).
Di lain tempat, berita tentang serangan acar lobak Chi Soo telah beredar luas di internet . Sang ayah yang sedang memperhatikan foto di komputer tabletnya dengan serius mengabaikan apa yang dikatakan asistennya yang selalu berbicara tidak nyambung dan bla bla bla.
Saat pulang sekolah Chi Soo yang kesal karena diejek oleh teman-temannya tentang kejadian acar lobak. Hyun Woo yang ada di sampingnya mencoba untuk mengalihkan pikiran Chi Soo tentang acar lobak.
“Kamu harus mengatakan yang sejujurnya pada guru itu.”kata Hyun Woo.
“Apa?”tanya Chi Soo pura-pura tidak tahu.
“Kamu bekerja di kedai itu karena dirinya.”
“Hey, alasanku bukan karena ingin melihatnya. Tapi karena aku harus melihatnya. Karena aku tidak punya kesempatan atau pilihan untuk melihatnya. Bagaimana jika sampai tidak melihatnya?”katanya marah. Lalu dia melihat ke sebuah layar yang cukup besar dan berhalusinasi bahwa melihat Eun Bi sedang memainkan bola. “Aku hanya merasa sangat sakit.”
“Lalu apa yang akan terjadi?”
“Apa yang kamu maksud dengan yang akan terjadi? Hyun Woo, berambut keriting, berbau badan, memakai baju olah raga, berkacamata itu semua bukan tipe seorang wanita”jelasnya. Lalu dia melihat ke layar lebar itu dan berhalusinasi lagi. “Itu menganggetkanku dan membuatku berhalusinasi melihatnya di mana-mana,”
Pembicaraan mereka berakhir ketika tiba-tiba Hyun Woo pamit setelah melihat segerombolan berpakaian hitam. Lalu Chi Soo tiba-tiba teringat tentang pembicarannya dengan Hyun Woo. Hyun Woo berkata ayahnya memiliki hutang yang banyak.
Setelah itu Chi Soo berjalan menuju kedai dan sebelum dia memasuki kedai, Chi Soo meminta pada pengawalnya untuk menghalangi gerombolan berbaju hitam menuju ke kedai. Lalu dia masuk ke dalam kedai. Di kedai ramen, Eun Bi sedang membuat mie dengan serius dan tiba-tiba ikat rambutnya terlepas.
Dari belakang seseorang datang dan membetulkan ikat rambut Eun Bi dan orang itu adalah Kang Hyuk dengan senyum manisnya. “Kau. Kau datang kemari untuk mencari sesuatu?”tanya Eun Bi.
“Ya. Untuk mencarimu,”jawab Kang Hyuk dengan tawa kecilnya. “Bantu aku untuk mencicipi masakan yang baru saja kubuat,”lanjut Kang Hyuk sambil menyuapi Eun Bi.
“Hmm… sup ini sangat berasa dan segar,”
“Ini menggunakan daging ayam dengan butiran pinus di aduk secara bersamaan menjadi tepung seperti sup. Ditambahkan adonan tebal dari ragi kacang soya, bawang muda dengan Capsium annuum di dalamnya lalu di rebus. Kurasa hari ini ada menu baru untuk dicoba.”
“Setuju,”jawab Eun Bi dengan pasti lalu Kang Hyuk pergi. Setelah itu Eun Bi melanjutkan membuat adonan dan lagi-lagi iket rambutnya lepas. Kali ini bukan Kang Hyuk yang mengikatkan rambut Eun Bi, melainkan Chi Soo. Sontak saja Eun Bi kaget melihat keberadaan Chi Soo di belakangnya. “Hah? Chi Soo? Apa yang sedang kamu lakukan?”tanya Eun Bi kaget. Bukannya menjawab pertanyaan Eun Bi, Chi Soo justru memandangi Eun Bi dengan cermat sambil tangannya memegangi kepala Eun Bi. “Apa yang sedag kamu lakukan?”
“Dengan nyata gadis ini tumbuh seperti ini,”katanya sambil tetap menatap tajam Eun Bi. “Kenapa itu? Selalu tidak terlihat di sekitarku. Menghindar dan terus menghindar.”
“Onnie!!!”teriak Ba Wool dan hal itu membuat Chi Soo kaget lalu melepaskan tangannya dari kepala Eun Bi. “Chi Soo, kau ini. Sekarang kamu mencoba untuk menangkap model rambut saudaraku.”
Tiba-tiba Kang Hyuk datang memotong pembicaraan Ba Wool dengan wajah serius. “Jadi seperti ini, Cha Chi Soo.”kata Kang Hyuk dan hal itu membuat Chi Soo kaget karena selama ini Kang Hyuk tidak pernah memanggil namanya dengan benar. “Kamu benar-benar melakukannya karena alasan ini? Datang kemari.”lanjutnya karena Kang Hyuk sudah tahu siapa Chi Soo sebenarnya (anak dari pemilik perusahaan Cha).
“Bukan seperti itu,”bela Hyun Woo. Tapi Chi Soo memberi tanda pada Hyun Woo untuk menutup mulutnya.
“Bagaimana menurutmu, Yang Eun Bi?”tanya Chi Soo pada Eun Bi tapi Eun Bi masih diam. “Kamu juga berpendapat yang sama,”
Sebelum Eun Bi menjawab, terdengar dari luar suara teman-teman Ba Wool yang berteriak. Mendengar itu Ba Wool keluar dari kedai diikuti Kang Hyuk, Eun Bi dan Chi Soo. “Apa? Ada apa ini?”teriak Ba Wool di luar kedai yang mendapati temannya sedang di tangkap oleh pengawal-pengawal Chi Soo. Lalu pacar Ba Wool berlari menujunya karena ketakutan. “Siapa kalian?”
Lalu Chi Soo berjalan maju, setelah itu kedua pengawal itu memberi hormat pada Chi Soo. Kedua pengawal itu berkata sudah melakukan tugasnya yaitu menangkap gerombolan berseragam hitam. “Yeah, kalian semua kembali.”kata Chi Soo malas mendengar pejelasan pengawalnya.
Setelah kejadian itu mereka semua masuk kembali ke dalam kedai dengan suasana hati yang tidak menyenangkan. “Ini hanya kesalahpahaman, Ba Wool,”jelas Chi Soo.
“Kesalahpahaman? Lalu kenapa? Kenapa harus seperti ini?”teriak Ba Wool dengan marah dan dilanjutan beberapa kalimat dengan nada yang marah. Ba Wool berpikiran bahwa Chi Soo masih ingin menjadi pacar So Yi.
“Bukan seperti itu. Tapi…”bela Chi Soo. Lalu dia menjelaskan kenapa menempatkan pengawal di depan kedai. “Ayahmu sekarang berada di mana?”tanya Chi Soo pada Hyun Woo. “Aku sudah satu tahun lebih tidak bertemu dengannya,”lanjut Chi Soo sambil mengeluarkan kartu kartu kredit-nya dan memberikannya pada Hyun Woo. “Gunakan ini dengan cepat untuk membayar hutang ayahmu,”lanjut Chi Soo.
“Apa yang kamu lakukan? Ambil itu kembali. Kalau seperti ini aku juga bisa marah!”teriak Hyun Woo.
“Kenapa? Aku membantumu dan uangnya kenapa harus membuatmu marah? Kenapa? Kalian semua sangat marah padaku. Apa yang harusnya kulakukan!”teriak Chi Soo meledak-ledak. Lalu Eun Bi mengambil ATM itu dari tangan Chi Soo.
“Alasan untuk marah karena ini,”kata Eun Bi sambil membaca kartu kredit yang bertuliskan ‘CHA SUNG’. Lalu Eun Bi berkata pajang lebar mengenai betapa susahnya mencari uang dan mendapatkan kartu kredit seperti itu. Chi Soo memandangi orang-orang tersebut satu persatu dan melihat tatapan amarah mereka padanya. Kemudian dia memutuskan untuk pergi dari kedai. Saat akan pergi, tiba-tiba mantan Eun Bi , Jae Ho, masuk. Kedua pria itu saling bertatap muka dan mengingat tentang kejadian balon air.
“Yang Eun Bi,”sapa Jae Ho. “Permisi,”kata Jae Ho pada Chi Soo. “Apakah kamu teman lekaki-nya Eun Bi? Dilihat kamu juga bekerja di sini.”
“Tidak,“jawab Chi Soo. “Aku baru saja keluar. Tidak peduli dengan pekerjaan ini atau wanita ini”.
“Apa?”
“Wanita ini. Waktu itu….” Sebelum Chi Soo menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba Eun Bi menggandeng tangan Chi Soo.
“Ya, dia teman lelakiku. Bahkan kami selalu bersama. ”kata Eun Bi dengan tatapan memohon pada Chi Soo.
Tapi Chi Soo justru melepas gandengan tangan Eun Bi lalu merangkul tubuh Eun Bi secara tiba-tiba. “Tentu saja. Dan setiap hari aku harus melihat Eun Bi juga akan selalu memikirkannya. Kami juga tinggal bersama. Benar, kan?”tanya Chi Soo menanggapi akting Eun Bi. Eun Bi hanya bisa menganggukkan kepalannya lalu menempelkannya di dada Chi Soo.
Di luar kedai, Eun Bi menemui Chi Soo untuk bertanya apakah Chi Soo mau membantunya. Tapi Chi Soo pura-pura tidak peduli dan mengabaikan Eun Bi. Sampai akhirnya Eun Bi berkata bahwa dia sangat membutuhkan Chi Soo. Mendengar hal itu keluar dari mulut Eun Bi, Chi Soo sangat senang. Hal itu diperlihatkannya dengan senyum manisnya. Lalu Eun Bi menambahkan dia membutukan Chi Soo untuk berakting. Kemudian Chi Soo berpura-pura bertanya akting apa dan Eun Bi menjawab akting untuk menjadi teman lelakinya. Tapi Chi Soo mengajukan satu persyaratan yang harus dipenuhi Eun Bi, yaitu kupon diskon. Hah? Kupon diskon? Apa itu? Yang dimaksud Chi Soo adalah selama Chi Soo membutuhkan Eun Bi, Eun Bi harus datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KLP

Dynamic Blinkie Text Generator at TextSpace.net