Masih
peansaran bukan dengan kelanjutan cerita dari Eun Bi dan Chi Soo? Kalau
begitu tak perlu menunggu lama untuk mengetahui peristiwa yang akan
terjadi selanjutnya. Tapi sebelum menginjak ke episode 9, yuk kita intip
sedikit epidose sebelumnya.
Karena
teringat perkataan Eun Bi yang tidak bisa melupakan kekasihnya ketika
mendengar lagu A Universal, Chi Soo memutuskan untuk mencari tahu
tentang lagu tersebut di sebuah toko musik. Di dalam toko seorang
petugas berbaju pink menyapa Chi Soo. Lalu Chi Soo menanyakan tentang
lagu yang dia maksud. Karena dia tidak megetahui judul lagunya, Chi Soo
justru bernyayi sambil bergumam tentang lagu itu. Sang kasir yang kesal
mencoba untuk sabar mendengarkan lantunan Chi Soo. Sampai Chi Soo
selesai, sang kasir masih belum mengerti. Karena sama-sama belum tahu
judul lagunya, Chi Soo memutuskan untuk pergi. Tapi niatan itu terhalang
ketika dia mendengar Jae Ho sedang mengomentari Eun Bi.
Hal
yang sama juga dilakukan oleh Kang Hyuk. Dia juga ingin mencari lagu A
Universal tapi tidak tahu judulnya. Dia sama-sama melantunkan lagu itu
dengan tidak jelas dan membuat sang kasir kesal untuk kedua kaliinya.
Ketika memahami hal itu tidak akan membantu, Kang Hyuk memutuskan pergi
tapi dia melihat Eun Bi sedang berjalan keluar dari toko. Kang Hyuk
memutuskan untuk mengikuti Eun Bi.
Akhirnya
Kang Hyuk menemukan keberadaan Eun Bi yang ternyata sedang bersama Chi
Soo. Betapa kagetnya Kang Hyuk melihat Chi Soo akan mencium Eun Bi. Pada
saat itu Chi Soo berusaha untuk meminta Eun Bi tidak menangis di
hadapannya karena lelaki lain. Segera saja Kang Hyuk memukul wajah Chi
Soo dan berkata “Bahwa memang benar wanita ini sangat ‘hot’. Tapi tetap
saja kamu tidak bisa memperlakukannya seperti itu di kamar mandi.”
Setelah itu Kang Hyuk mengajak Eun Bi keluar sambil memeganggi
pergelangan tangan Eun Bi dengan erat.
Setelah
keluar bersama, Kang Hyuk menyuruh Eun Bi untuk jalan terlebih dahulu
karena dia ingin membeli obat. Eun Bi memutuskan untuk duduk di kursi
sambil membawa telur rebus dan ramen instan. Dia mengingat kembali apa
yang dikatakan Chi Soo padanya. “Kenapa dia berkata padaku untuk tidak
menangis karena lelaki lain? Waktu itu aku tidak ingin menangis
dihadapannya. Aku sangat terluka dan menangis sendirian lalu dia merusak
pintu toilet. Dan mengapa dia begitu sangat marah? Kenapa?”tanyanya
pada telur. Kemudian dia teringat perkataan Kang Hyuk. “Hot? Kenapa Kang
Hyuk bisa tiba-tiba berada di sana? Dia masuk ke toilet dan kenapa
tiba-tiba memukul Chi Soo? Apa arti dari ‘hot’ itu? ‘Hot?”tanyanya pada
sumpit mie.
“Apakah kalian berdua melakukan itu untukku?”
Di
dalam kedai Ramyun, Ba Wol terus bertanya pada Eun Bi “Mengapa dia
tidak melihatnya, Chi Soo dan Kang Hyuk kemarin di toko?”. Tapi Eun Bi
mengacuhkannya dan balas bertanya, “Mengapa kamu terus bertanya?”. Lalu
Ba wol menjawab. “Karena aku melihat Chi Soo terlihat sangat aneh. Dan
bekas luka di bibirnya itu?”,sekali lagi Eun Bi mengacuhkannya dan
segera mengambil pesanan acar lobak milik pelanggan. Setelah itu Eun Bi
keluar toko untuk mencuci lobak. Tiba-tiba Kang Hyuk datang untuk
membantunya. Dia masih mengamati dengan hati-hati apakah orang ini
menyukainya atau tidak. Tak lama berselang Chi Soo datang dengan wajah
sedikit ketus. Eun Bi berpikir bahwa Chi Soo dan Kang Hyuk akan
bertengkah lagi. Lalu dia berteriak untuk mencegah mereka. Tapi ternyata
Kang Hyuk hanya mengajak Chi Soo untuk mencuci lobak bersama.
Setelah
mencuci lobak, Eun Bi kembali ke dalam. Tak disangka Chi Soo menyusul
Eun Bi. Mengetahui hal tersebut, Eun Bi mencoba untuk menggoda Chi Soo
karena dia ingin tahu apakah Chi Soo menyukainya atau tidak. Tapi
ternyata Chi Soo hanya bertanya di mana keberadaan lobak. Kontan itu
membuat Eun Bi malu. Tapi dia tidak menyerah dan tetap menggoda Chi Soo
termasuk dengan senyum lebarnya. Tapi tak disangka justru Chi Soo
berkata bahwa masih ada potongan cabai di sela-sela gigi Eun Bi.
Hal
yang sama juga dilakukan Eun Bi ketika Kang Hyuk tiba-tiba masuk ke
dalam kamar mandi. Karena masih penasaran dengan perasaan Kang Hyuk
padanya, Eun Bi mencoba menggoda Kang Hyuk dengan berpose seksi. “Kang
Hyuk, jika kamu masuk ke dalam kamar mandi wanita secara tiba-tiba
seperti ini akan terlihat memalukan”goda Eun Bi.
“Istriku.”
“Ada apa?”
“Apakah
anak-anak kita sudah tidur?”tanya Kang Hyuk sambil menutup pintu kamar
mandi, seolah-olah dia memang sedang dalam situasi mempunyai anak. “Ah,
aku benar-benar tidak dapat menahannya. Aku tidak ingin melakukan ini
dengan tanganku sendiri. Tapi….”kata Kang Hyuk sambil memegangi tangan
Eun Bi dan memberikan sebuah obat.
“Obat sembelit?”tanya Eun Bi bingung.
“Aku
sangat khawatir apalagi ditambah dengan posemu seperti saat ini.
Sebagai suamimu, aku selalu peduli padamu dengan membelikan ini untukmu.
Sekarang, cepat lakukan sekarang. Ooruru, lakukanlah”lanjut Kang Hyuk
sambil membuka kloset.
Lalu
Kang Hyuk keluar dari toko dan bertemu dengan Chi Soo yang ternyata
memang sedang menunggunya. Chi Soo mengajak bicara Kang Hyuk dan
memberikan hasil cek kedokteran atas tinjuan Kang Hyuk. Awalnya Kang
Hyuk mengira Chi Soo akan mengajaknya berkelahi tapi dia hanya meminta
menggangti rugi. Karena menurut Chi Soo tinjuan tangannya sangat
berharga.
“Tapi bukankah kamu sudah menggunakan tinjuanmu dikarenakan istriku?”tanya Kang Hyuk. “Lee Chi Soo, apa alasanmu?”
“Karena
aku membutuhkan istrimu dalam waktu dekat disebabkan penyakit
pribadiku. Jadi kita bisa menyebut ini sebagai biaya perawatan.”
“Jika yang kamu sebut penyakit itu sudah membaik, kemudian perawatan itu sudah tidak perlu dilakukan.”
“Itu
tidak mungkin.”jawab Chi Soo. “Lalu apa alasanmu sebenarnya berperilaku
seperti ini? Kamu bukan orang yang dicintainya dan bukan benar-benar
suaminya. Apa alasanmu melakukan semua ini sebagai penjaga yang konyol
untuknya?”
“Karena aku sudah membuat janji pada ayahnya dan ibuku untuk menjaganya sebaik mungkin.”
“Sebuah Janji? Karena janjimu itu kamu melakukan semua ini?”
“Yak Chi Soo, berjanji tentang wanita seperti hatiku.”
“Aish,
itu terlihat sedikit kekanak-kanakan.”komentar Chi Soo lalu dia pergi
meningggalkan Kang Hyuk. Di sisi lain ternyata Eun Bi mendengar semua
pembicaraan mereka.
Di
rumah, ayah Chi Soo sedang mendengarkan lagu kenangan bersama istrinya
ketika anaknya tiba di rumah. “Hey, Cha Chi Soo. Ada apa denganmu
belakangan ini? Kamu pergi menemui Dr. Mun? Mereka bilang kamu terluka
di toilet. Kamu berdarah dan berbau.”
“Yeah, apa yang kamu dengar itu benar. Lupakanlah.”
“Aku
bertanya karena belakangan ini kamu sangat aneh, pergi ke tempat yang
belum pernah kau kunjungi dan kamu pergi ke Mindungsan untuk mendaki
dan kamu magang di toko ramen. Mau sampai kapan kamu akan magang?”
“Aku akan berhenti.”jawab Chi Soo kesal. “Matikan lagunya, aku ingin tidur.”
“Tunggu, Chi Soo. Setiap mendengar ini aku bisa melihat ibumu. Itu akan membuatku mudah tidur.”
“Argh,
apakah hari ini special? Kenapa kamu bersikap seperti ini? Kamu bilang
lagu ini adalah ibu. Tapi bagaimana bisa menjadi ibu. Lagu akan tetap
menjadi lagu. Janji akan tetap menjadi janji. Bagaimana ini bisa
terjadi?”
“Jika kamu menyukai seorang perempuan, setelah kamu
menyukainya, wanita itu bisa menjadi akohol, bisa menjadi bulan, bisa
menjadi lagu, setelah itu akan menjadi dunia.”
“Apa yang kamu bicarakan?”
“Jika
kamu bertemu seseorang, kamu akan mengerti. Ketika kamu melihat orang
itu, dia akan terus berputar di kepalamu. Seperti pertama kali aku
bertemu ibumu.”
Di
kamar, Chi Soo masih memikirkan perkataan ayahnya tentang minuman,
bulan, dan lagu. Semua itu dia hubungkan pada Eun Bi. Dan menurutnya
minuman itu sama dengan halusinasi Chi Soo saat di klub. Bulan adalah
halusinasinya pada lobak kuning. Tapi bagaimana dengan lagu? Sama sekali
tidak ada lagu. Lalu dia teringat tentang kejadian toilet. “Apakah kamu
gila!”teriak Chi Soo pada dirinya sendiri di depan kaca. “Bagaimana
kamu bisa melakukannya? Mencoba mencium wanita itu?”, lalu dia mengambil
album lagu ibunya. “Dan ini. Mengapa aku membelinya?”
“Kenapa?
Kenapa aku membelinya?” tanyanya pada diri sendiri saat bersama dengan
So Yi. “So Yi, kamu menyukaiku, kan? Ketika kamu melihatku apakah
terlintas sebuah lagu di pikiranmu?”tanya Chi Soo tapi So Yi sedang
mendengarkan musik dan tidak mendengarnya. “Kamu mendengarkanku?”lanjut
Chi Soo sambil melepaskan headset So Yi.
“Maaf, apa yang kamu katakan?”
“Ketika kamu melihatku apakah terlintas sebuah lagu di pikiranmu?”
“Chi Soo, apa yang kamu bicarakan?”
“Apa yang kamu dengarkan?”
“Ah,
ini aplikasi yang baru aku beli. Jika kamu menyukai ini, lalu ini akan
memilih lagu untukmu secara acak. Ingin coba?”tanya So Yi. Lalu Chi Soo
mencobanya dan terkejut. “Menakjubkan, bukan?”lanjut So Yi. “Yeah,
sangat menakjubkan.”komentar Chi Soo.
Di
kedai ramyun, pemilik kedai, Kang Hyuk mempunyai proyek untuk
mengembangkan menu baru ramen. Proyek ini dilakukan berpasangan dan
setiap orang akan mencoba membuat ramen special untuk temannya. Kamu
perlu untuk memahami tentang temanmu, jadi kamu bisa membuat ramen
terbuat dari hati temanmu yang hangat. Penentuan tim dilakukan dengan
melakukan permainan masa sekolah dasar dan terbentuklah tim Ba Wol
dengan Hyun Wo, Chi Soo dengan Eun Bi.
Chi
Soo mulai ketagihan dengan aplikasi yang diperlihatkan So Yi padanya.
Lalu dia mencobanya terhadap Ba Wol yang saat itu mengeluh karena Hyun
Wo terus bertanya hal apa yang disukainya. Lalu Chi Soo menyentuh layar
dan Class Idea by Taiji and The Boys berbunyi. Karena sangat kagum
dengan alat ini, Chi Soo melakukannya lagi terhadap Kang Hyuk yang saat
ini sedang mengantuk ketika memasak. Lalu jemari Chi Soo menyentu layar
dan Too Much by Dongyo (lagu ninabobo anak-anak) berbunyi. Sontak saja
hal itu membuat kaget Chi Soo dan melempar computer tabletnya karena
alat itu benar-benar bisa mendeteksi perasaan seseorang. Sementara itu
Hyun Wo masih terus bertanya pada Ba Wol hal-hal apa yang disukainya.
Dan hal itu membuatnya sangat kesal dan berteriak. Teriakan Ba Wol
menyadarkan Kang Hyuk yang terkantuk-kantuk saat memasak dan menyadari
bahwa Eun Bi tidak berada di kedai.
Ternyata
Chi Soo pergi bersama Eun Bi ke suatu tempat di sore hari dengan maksud
untuk mengetahui lagu apa yang dia rasakan terhadap Eun Bi. “Aku ingin
mencoba untuk percaya pada musik yang tidak dapat dipercaya. “kata Chi
Soo.
“Apa yang kamu bicarakan? Aku tidak mengerti.”keluh Eun Bi.
“Eun
Bi!”teriak Chi Soo. “Aku perlu tahu perasaanku padamu.”kata Chi Soo
sambil memasangkan headset pada telinga Eun Bi lalu memasangkan yang
satunya di telinganya. “Aku tidak tahu apa ini berguna. Tapi ayo kita
coba. Ayo dengar lagu apa yang sepertimu. Lagu yang akan berbunyi adalah
perasaan yang aku rasakan padamu.”lanjutnya sambil menyentuh layar
computer tablet. Dan lagu You Insulted Me by Verbal Jint berbunyi.
“Jadi
ini perasaanku padamu, Eun Bi.”lanjut Chi Soo dengan wajah cukup
sumringah. “Meng-hi-na-ku. Sejak aku lahir kamu adalah orang pertama
yang menghinaku. Jadi ini seperti ‘culture shock’.”
“Baik.”kata Eun
Bi. “Apa kita sudah selesai?”tanyanya dan Chi Soo mengiyakan. Eun Bi
memutuskan keluar dari mobil lalu mengeluarkan sebutir telur yang pernah
dia gambar dengan emoticon menangis dan memberikannya pada Chi Soo.
“Sesuatu yang bisa dimakan saat perjalanan. Telur rebus.”katanya dan Eun
Bi pun pergi.
Sore
hari telah berubah menjadi sedikit gelap ketika Eun Bi telah cukup jauh
meninggalkan mobil Chi Soo. Di perjalanan itu Eun Bi terus memikirkan
kejadian di toko musik dan toilet. Sampai akhirnya dia mengambil nafas
panjang dan berkata “Yang Eun Bi. Apa yang sebenarnya kamu harapkan?”
Di
sisi lain, Chi Soo terus terbayang lagu You Insulted Me di sepajang
jalan. “Yeah, telah sangat khawatir.”katanya dengan wajah berseri. Lalu
dia berhenti saat lampu merah dan tanpa sengaja teringat tentang telur
yang diberikan Eun Bi. Chi Soo memegangi telur yang beremoticon itu dan
mengingat perkataan Eun Bi tentang memakan telur rebus saat perjalanan.
“Haruskah aku?”tanyanya pada diri sendiri. Lalu dia memecahkan terlur
itu di kepalanya. Tapi ternyata telur itu masih mentah. “Yang Eun
Bi!!!”teriak Chi Soo.
Teriakan
Chi Soo terdengar hingga ke kedai. Lalu Kang Hyuk keluar untuk melihat
apakah ada petir atau tidak. Padahal sedang tidak hujan. Di saat dia
keluar, Kang Hyuk melihat Eun Bi pulang dengan wajah yang lesu. “Kamu
telat, istriku.”kata Kang Hyuk.
“Di sini dingin. Kenapa kamu masih di luar dan tidak tidur?”tanya Eun Bi.
“Istriku
bersama pria di luar sana. Bagaimana aku bisa tidur? Membuat suaminya
khawatir. Hmm… seperti yang dibayangkan bahwa istriku benar-benar
‘hot’.”kata Kang Hyuk sambil beranjak pergi.
“Hey.”kata Eun Bi
menghentikan langkah Kang Hyuk. “Aku bisa mengerti perasaanmu
terhadapku. Jadi lebih baik jika tidak melakukan ini.”
“Kamu tahu perasaanku? Perasaan seperti apakah yang aku miliki?”
“Aku
tahu tentang janjimu pada ayahku untuk menjadi penjagaku. Aku sudah
cukup dewasa. Aku tidak ingin menjadi beban untukmu. Jadi lebih baik
jangan bersikap seperti ini.”
“Hmm.. aku mengerti. Jadi apa yang istriku ingin katakana adalah aku tidak perlu menjadi penjagamu?”
“Bingo.”kata Eun Bi dengan sikap sedikit kekanak-kanakan.
“Benarkah?”, lalu Kang Hyuk menganggat Eun Bi untuk duduk di pagar.
“Apa yang kamu lakukan?”tanya Eun Bi sambil memainkan telunjuk jarinya
Kang
Hyuk tersenyum. “Lelucon ini sangat payah. Jika sedang dalam situasi
sepeti ini apakah yang harus dikatakan seorang dewasa?”
Eun Bi mengerti maksud Kang Hyuk dan berteriak. “Pindah! Aku ingin turun!”
Kang Hyuk menatap tajam Eun Bi. “Benarkah akan baik-baik saja jika aku tidak menjadi penjagamu? Benarkah”
“Seperti yang telah kukatakan.”jawab Eun Bi mantap.
“Baik,
sepertinya aku tidak mampu untuk menahannya lagi. Sekarang, apakah akan
baik-baik saja jika aku tidak menahannya lagi?”tanya Kang Hyuk sambil
mendekatkan kepalanya pada Eun Bi. Terlihat dari belakang posisi mereka
seperti orang yang sedang berciuman (mungkin memang benar mereka sedang
berciuman). Dan dari belakang itulah Chi Soo sedang memperhatikan mereka
dengan kaget dan mata berkaca-kaca. Untuk kedua kalinya dia melihat Eun
Bi berciuman dengan pria lain dan bukan dengan dirinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar